Definisi penyakit ‘ain. ‘Ain ialah sejenis penyakit yang disebabkan oleh pandangan mata. Orang dengki dan jahat, dengan sebab pandangan matanya saja sudah cukup untuk mengenakan orang yang dipandangnya dengan sesuatu penyakit. Pun begitu, pandangan yang disebabkan kagum dan teruja dan disertai dengan sedikit sifat cemburu juga boleh menyebabkan terkena penyakit ‘ain mengikut Ibn Hajar al-‘Asqalani (Lihat Fath al-Bari, 10/200). Ini sebagaimana yang berlaku kepada Sahl bin Hunaif yang terkena ‘ain setelah dipandang oleh Amir bin Rabi’ah.
Apabila seseorang melihat sesuatu yang mengagumkan pada diri saudaranya, hendaklah ia mendoakan keberkahan untuknya (seperti mengucapkan: “Baarokallaahu fiyk”, Semoga Allah memberkahimu), inilah cara untuk mencegah penyakit ‘ain.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ ، أَوْ مِنْ نَفْسِهِ ، أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ ، فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
“Apabila seorang dari kalian melihat sesuatu dari saudaranya, atau melihat diri saudaranya, atau melihat hartanya yang menakjubkan, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuk saudaranya tersebut, karena sesungguhnya penyakit ‘ain benar-benar ada.”
[HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amir, Ash-Shahihah, no. 2572]
“Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah memperlindungkan Al-Hasan dan Al-Husain (kepada Allah ta’ala):
أَعُيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
“U’idzukuma bi kalimaatillaahit taammati min kulli syaithonin wa haamatin wa min kulli ‘ainin laamatin.”
“Aku memperlindungkan kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang maha sempurna dari setan, binatang berbisa dan mata yang dengki (makna yang lain: segala macam bahaya).”
Dan beliau bersabda (kepada Al-Hasan dan Al-Husain), sesungguhnya bapak kalian berdua (yaitu nabi Ibrahim ‘alaihissalam) memperlindungkan Ismail dan Ishaq dengan doa ini.” [HR. Al-Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma]
Hadith daripada Amrah daripada ‘Aisyah RA berkata, “Pada suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk rumah. Tiba-tiba beliau mendengar anak kecil menangis, lalu Beliau berkata,
مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي، هَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنَ الْعَيْنِ
Maksudnya: “Kenapa anak kecilmu ini menangis? Tidakkah kamu mencari orang yang boleh mengubatinya daripada penyakit ‘ain?”(Riwayat Ahmad, no. 24442)
Maksudnya: “Kenapa anak kecilmu ini menangis? Tidakkah kamu mencari orang yang boleh mengubatinya daripada penyakit ‘ain?”(Riwayat Ahmad, no. 24442)
Terdapat juga sebuah hadith lain tentang hal ini:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْمُرُهَا أَنْ تَسْتَرْقِيَ مِنَ الْعَيْنِ
Maksudnya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW mengarahkannya (iaitu Aisyah) untuk mengubati dirinya daripada penyait ‘ain.”(Riwayat Muslim, no. 2195)
Maksudnya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW mengarahkannya (iaitu Aisyah) untuk mengubati dirinya daripada penyait ‘ain.”(Riwayat Muslim, no. 2195)
Hafal dan amalkan ayat2 ini setiap hari
Rujukan